BEAUTIESQUAD | Ngopi Cantik Jilid 8 With @Niputuchandra
Novia Widianingsih
April 19, 2019
9
Pada tanggal 13 April 2019 kemarin,
Beautiesquad kembali mengadakan kegiatan rutin mereka dengan membuka kelas
Ngopicantik Jilid 8 bersama Ni Putu Chandra dan
membahas tentang "How To Grow Instagram". ini adalah kali pertama aku
mengikuti kelas di Beautiesquad, dan sangat menarik karena pembahasan yang di
angkat dan karena komunitas ini melakukan cara untuk memberikan edukasi kepada
para beauty euntusiast sangat berbeda, sangat simple, tanpa perlu mengeluarkan
dana untuk berangkat dan mengikuti seminar, kalau kita ketinggalan seminar
gaperlu tanya teman kanan kiri, kita tinggal scrool dan materi sudah ada. very
interesting!
For first impression, aku kira akan
sedikit peminat karena seminar / kelas ini hanya diadakan di grup Whatsapp,
tapi tentu tidak teman, malah sebaliknya hampir 70 peserta yang ikut di
dalamnya, woo banyak banget kan! dan semuanya saat komunikatif ketika sesi
tanya jawab berlangsung, ini menurutku lebih efektif juga dibandungkan dengan
seminar tatap wajah, menurutku ya. seminar ini bahas tentang apa aja sih? dan
seseru apa sih, dan sebermanfaat apa sih? kita simak bareng-bareng ya semuanya
bebs.
Seperti yang kita tau, sekarang pengguna instagram ini sudah lebih dari
1 milyar orang di dunia yang aktif dan sering juga disebut “The Popular Social Networks Worldwide”.
Di era perkembangan teknologi yang
sangat pesat ini, hampir semua orang menggunakan sosial media terutama instagram.
Tentunya dengan berbagai alasan seperti blog pribadi, gossip, berita, online
shop, portofolio dan masih banyak lagi. Instagram sekarang ini menjadi salah
satu sosial media yang banyak juga diminati karena pertukaran informasi itu
lebih cepat melalui instagram, ketika berbelanja pun banyak sekali yang
memasarkannya di instagram, bagi mereka para 'selebrgam' pun memilih instagram
sebagai ladang profit mereka.
Dengan segala fitur yang
ada di instagram, seperti, insta story,
upload multiple photo, video feed, business profile, peletakkan link di bio
Instagram, link swipe up di insta story (untuk followers diatas
10k), promote post, IG TV dan
fitur-fitur lainnya. Kalian bisa memaksimalkan apa yang sedang kalian kerjakan
baik itu penjualan, promosi, portofolio dan lainnya. nah awal yang akan kita
bahas, bagaimana sih caranya untuk bisa berkembang di instagram? ada 3 cara nih
bebs yang bisa kalian lakukan :
1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar, 1 milyar active users/bulannya. Jadi menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk engage dengan audience kalian.
2. Keep up to date
Instagram menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita terkini. Misalnya, pay attention tentang produk makeup/skincare terbaru, makeup trend terbaru atau bahkan drama-drama di dunia beauty.
3. Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian menggunakan produk secara real time.
Adapun pengertian dari Growth untuk instagram itu ada 2
definisi menurut Ka Tutu :
Followers meningkat
Ini definisi dari growth yang udah
banyak kita tau.
Contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers.
Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa
dijadikan ukuran. Kalo kalian sudah menggunakan business profile di Instagram tentunya sudah tahu dong ya fitur
insights? Dari fitur tersebut kita bisa melihat data-data penting dari akun
kita.
Metrics yang bisa kalian
lihat dari fitur insights diantaranya,
- Profile visits ➡ dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang mengunjungi akun kalian
- Website clicks ➡ berapa orang yang klik link yang ada di bio?
- Reach ➡ berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan kalian?
- Impressions ➡ berapa kali postingan kalian dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat postingan kalian lebih dari satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Semakin seru lagi
pembahasan karena Ka Tutu pun memberikan berbagai tips tentang cara untuk grow di instagram, ada beberapa tips
yang Ka Tutu kasih :
Kita harus bisa menguasai semua fitur dan metrics yang ada di
instagram.
Sangat disayangkan untuk
kita pengguna Instagram yang setiap hari bolah-balik buka aplikasi tetapi tidak
mengerti tentang fitur apa saja yang bisa di manfaatkan, iya ga? apalagi kalo
kita menggunakan business profile tapi tidak mengetahui perbedaannya dengan
personal account. Jadi kita mulai mengenali juga maksud dari metrics yang ada
di insights masing-masing post atau insight dari akun Instagram kita sendiri.
Bila perlu, kita catat angkanya, dibuat grafiknya (supaya kalian bisa melihat
secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing
metrics, apakah ada peningkatan, penurunan atau malah stabil?
Tentukan
niche dan melakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche yang sama.
Niche sendiri itu maksudnya pengklasifikasian akun
Instagram kalian berdasarkan jenis dan isi/kotennya. Misalnya dari akun ka tutu
@niputuchandra, yang memang fokusnya itu post tutorial makeup di Instagram,
sharing review dan produk di Instagram. Semua ini masuk ke kategori beauty.
Jadi niche dari akunnya itu adalah beauty.
Pesan ka tutu, Jangan lupa
untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan
peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan.
Mungkin ada beberapa dari
kalian yang menggunakan Instagram untuk fangirling, kemudian dengan akun yang
sama kalian juga interaksi; like dan komen di postingan yang sebetulnya bukan
niche kalian.
Saran dari ka Tutu,
buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Gunanya apa? Menghindari
akun kalian pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kalian
dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
Kenali
audience kalian seperti apa.
© Kenali
secara demografis
Audience kalian
paling banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian paling banyak di kelompok usia
yang mana?
© Kenali
secara geografis
Audience kalian
paling banyak tinggal di kota mana? Negara mana?
© Kenali
secara psikografis
lifestyle, audience kalian lebih banyak yang suka makeup koreakah? Makeup
drugstore kah? Makeup highend kah?
© Kenali
secara behavioristis
Perilaku seperti audience kalian lebih banyak yang memang ingin tahu review produk
atau sesama blogger/content creator?
Mengenali audience kalian ini bisa membantu kalian
mengatur strategi ketika
kalian akan post foto, video. Ini juga bisa membantu
kalian memilah, kira-kira produk apa saja
sih yang harus
kalian share di Instagram.
Tentukan branding!
Ka tutu juga cerita, berdasarkan analisa pribadinya dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting.
Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun kalian atau diri kalian sendiri ingin dilihat oleh audience.
Contohnya yang gampang @awkarin. Berdasarkan analisa ka Tutu, @awkarin ini cukup khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh lain lagi, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna pink ingetnya ‘oh akun @21makeupaddictions loh dia serba pink’.
Contohnya @aro_kopa, share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalo @aro_kopa ini adalah beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan branding yang terkesan elegan.
Berinteraksi dengan audience
Interaksi disini gak cuma berupa kalian share di insta story, audience kalian lihat muka kalian, lihat kalian ngomong disana.
Interaksi di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan adalah membalas komen audience. (A little hint: membalas komen audience juga dapat meningkatkan engagement rate akun kita loh!)
Selain itu, interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question box dan live session.
Gunakan hashtag sesuai dengan niche kalian
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kalian di niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian.
Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah menggunakan #foodporn #fashion
Setelah
semua pembahasan beres, akhirnya masuk pada sesi Tanya jawab nih bebs, yang
menurut aku sangat menambah lagi ilmunya, karena mungkin yang tidak terbahas
oleh Ka Tutu bisa ditanyakan.
Q & A
Pertanyaan 1 :
Saya masih inget
banget pas followers ig nya masih
sekitar 6rbuan. Dan sekarang bisa
ampe puluhan ribu ini itu awalnya bagaimana? Apakah dengan rutin posting?
Jawab:
Tentunya dengan tidak membeli followers dan engagement ya hehe. Sebetulnya, aku gak bisa share ya strategi apa yang aku gunakan secara detail. Tapi kurang lebih... strategi dari masing-masing akun itu berbeda-beda. Kenapa? Data yang dihasilkan berbeda-beda. Ada yang efektif dengan strategi posting foto flatlay 2 hari sekali, ada yang efektif dengan strategi posting video seminggu sekali dan lain sebagainya. Gimana cara menemukan strateginya? Ini dengan trial & error dan analisa data insights kalian sendiri.
Selain itu, namanya sosial media, the first rule of social media itu adalah konsisten. Konsisten ini gak melulu soal rajin posting ya. Konsisten bisa berbagai hal. Misalnya, brandingnya yang konsisten, dari awal brandingnya elegan dan simpel... sampai akhirnya audience aware sendiri ciri khas/branding kalian seperti apa.
Pertanyaan 2 :
Aku mau tanya pendapat kak Tutu mengenai
instagram user yg masih sedikit
followersnya tp sudah ditanya ratecard untuk kerjasama, mungkin
bagaimana tipsnya juga
agar tidak mengecewakan pihak trb dgn followers yg masih sedikit
itu.
Jawab:
Sebetulnya gini sih... ketika calon klien/brand menanyakan soal ratecard, berarti calon klien/brand ini menghargai posisi kamu sebagai blogger/content creator.
Agar tidak mengecewakan calon klien/brand tentu harus membalas email/direct message tersebut dengan sopan & professional, selanjutnya untuk masalah nominal dari ratecard sendiri bisa kamu sesuaikan sendiri dengan worth kamu sebagai blogger/content creator. Yang dilihat gak melulu soal followers loh, ada banyak akun instagram yang memang punya followers dibawah 5000 tapi memiliki engagement rate yang cukup tinggi.
Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi: 1%: low1%-3.5%: average3.5%-6%: high> 6%: really high
Jadi meskipun followers kamu, misalnya, belum mencapai 5000, kamu bisa nih meningkatkan engagement rate dan tunjukkin ke calon klien/brand melalui media kit... "ini loh dengan ER sekian, aku worth sekian". Kalo memang setelah itu calon klien/brand menghilang... simply anggap saja.... belum rejeki.
Pertanyaan 3 :
- Gimana cara mengambil hal menonjol yg bisa dijadikan sebagai branding kita supaya ga sama
dengan konten kreator lain? tutu ada tips untuk self branding?
- Kadang insight kita menunjukan data yg menurut
aku ga relevan, misal dia bilang jam 13 prime time, tp post jam segitu malah sepi. aku sebaiknya gmn tu? apalagi
sekarang, misal hari sabtu,
insight kasi liat dara kamis..
menurut tutu sebaiknya gimana? apa kita
analisis sendiri atau gimana
tu?
Jawab:
- cari tahu nih, dari sekian
banyak konten di instagram, yang mana sih yang banyak
diminati oleh audience?cari tahu
kira-kira apa sih strength dari diri kalian
sendiri? apakah jago blending eyeshadow? apakah paham betul soal ingredients? dst. Tentukan ciri khas tersendiri dari
hal yang paling
simpel. misalnya.... kalian
suka warna pink,
kalian bisa gunakan warna pink ini sebagai branding kalian. misalnya
background, desain dari lower thirds video, atau watermark berwarna
pink.
- nah... untuk ini memang harus
trial dan error sih. prime
time memang misalnya
menunjukan jam 13 nih, tapi ya gak semata-mata harus post jam
13. misalnya bisa
2-3 jam sebelumnya... atau bisa aja post
jam 13 tapi dengan menggunakan tambahan semacam teaser
di insta story?
efektif apa gaknya ya balik lagi
ke akun kalian... strategi seperti ini
bisa kalian temuin
kalo kalian udah
trial & error. intinya
sih... instagram itu semakin sering
diotak-atik, kalian bisa
analisa patternnya seperti apa. begitu
tau patternnya seperti
apa, pasti tau strategi seperti
apa yang harus
diterapkan. jangan cuma melihat instagram ini sebagai 'ah cuma sosmed'. coba anggap akun
instagram kalian ini sebagai
'start up company
kalian'. layaknya company,
pasti mereka ada research dulu,
trial & error dulu,
ada investasi sana
sini biar dia bisa survive
dan bisa dilihat
menonjol.
Pertanyaan 4 :
Dulu aku pernah
baca pas lagi heboh-hebohnya alogaritma IG berubah itu, kata beberapa
website yang nulis seperti
ini: 1) kalau kita ngedit
caption kurang dari 24 jam itu bakal
ngaruh ke berapa
banyak like/viewers yang didapat dan itu biasanya
kecil, 2) balas komen lebih dari 1 jam bisa ngurangin potensi kita untuk bisa masuk ke explore,
3) menggunakan tag terlalu banyak (walau sesuai
niche) bakal ngga kedetect di explore (max
4). Begitu apa
benar ya? Soalnya
aku juga trial
error pakai tag sedikit malah jatohnya makin merosot yang nonton/like.
Jawab:
- Edit caption kurang dari 24 jam bakal ngaruh ke berapa banyak like/viewers berdasarkan trial & error aku sendiri gak ada ngaruh apa-apa ya. selain itu, berdasarkan berbagai research yang sudah aku baca... itu juga gak ada pengaruh ya... yang ngaruh itu kalo captionnya memang tidak memberikan cerita/pelajaran kepada audience. audience pasti males dong liat postingan yang captionnya kurang menarik.
- Balas komen lebih dari 1 jam bisa ngurangin potensi kita untuk bisa masuk ke explore tidak benar ya... balas komen kapan saja boleh kok. semakin banyak interaksi di postingan, semakin besar potensi sebuah post masuk ke explor. Tapi perlu diperhatikan kecepatan saat membalas ya, terlalu cepat balas komen juga bisa menyebabkan akun kalian diblok untuk komen... terlalu cepat ini aktivitasnya jadi menyerupai bot... makanya diblok oleh pihak instagram.
- Penggunaan hashtag terlalu banyak bisa mengurangi potensi postingan muncul di explore memang kalo ini masih ada 2 pendapat... ada yang bilang terlalu banyak hashtag bisa dianggap seperti akun bot, makanya potensi postingan muncul di explore kecil ada juga yang bilang semakin banyak semakin baik (asalkan tidak lebih dari batas hashtag yang ditentukan instagram, kalo gak salah 30 hashtags). menurut aku pribadi... yang lebih berpengaruh itu jenis hashtag yang kamu gunakan... gunakan hashtag yang memang populer dan banyak orang gunakan... selain itu juga hashtag yang sering kamu cek atau interaksi. untuk masalah banyak atau gaknya, aku masih netral, karena kalo berbicara dari pengalaman sendiri, aku kadang menggunakan 10 hashtags saja sudah masuk explore... kadang menggunakan 30 hashtags bisa masuk explore.
Pertanyaan 5 :
- Aku mau nanya soal ER. Di atas, Tutu sempat ksh tau nilai ER yg bs disebut tinggi atau rendah itu berapa. Nah, apa Tutu bs kasih gimana cara/rumusnya utk tahu angka2 dalam % tsb didapat? Cara hitung supaya bisa dpt angka brp % gitu....
- Dalam mengenali audiens, selain membaca data dr insight, apa yg Tutu lakukan? Apa melakukan polling hrs review produk A/B? Atau menyediakan kolom pertanyaan? Terus gimana kl kita uda coba lempar wacana spt itu nih, dan yg respon dikit bgt? Aku pnh sekali lempar tp samsek ga ada yg respon hiks. Pdhl kl dilihat dr (misalnya) yg nonton IGS, itu ya lumayan rame gitu.. Kl dr Tutu sendiri ada saran kah?
Jawab:
Engagement rate = (jumlah likes
+ jumlah comments)/ followers x 100. tapi gak perlu
ribet sih sekarang karena sudah
cukup banyak ER calculator online... bisa cek dari socialblade.com atau https://phlanx.com/engagement-calculator dengan melakukan polling
atau question box, itu salah
satu caranya mengenali apa yang audience
mau. respon sedikit gak masalah.
respon pasti akan meningkat ketika
sudah dikabulkan respon mereka. kadang audience itu males ngerespon
karena mereka mikirnya
"ah paling cuma nanya
doang". jadi memang
setelah kita melakukan polling dan question
box tadi, harus
dibarengi sama action. jadi trust antara
audience dan akun instagramnya bisa terjalin.
Pertanyaan 6
:
- Melanjutkan dari bahasan hashtag diatas, katanya menggunakan hashtag yg sama berulang2 di semua postingan, justru memperbesar potensi di shadowban ya apa benar?
- Kenapa ya pas followers masih 2k, reach per post bisa 2-4x lipat nya. sedangkan pas followers udah diatas 8k, reach per post makin menurun sampai cuma 1/3 nya. apa instagram lebih favor akun2 baru aktif yg followernya lebih sedikit?
Jawab:
- shadowban itu hoax ya... ini sudah ada konfirmasi dari pihak instagram bahwa tidak ada yang namanya shadowban. untuk penggunaan hashtag memang sebaiknya tiap postingan bervariasi sih. 1 atau 2 hashtag yang sama boleh, tapi kan setiap postingan kalian pasti beda topik ya? beda cerita? gak mungkin dong ya misalnya post foto skincare dari brand A tapi hashtagnya dari brand Z.
- Bisa terjadi karena banyak hal. Salah satunya mungkin audience menilai postingan kamu monoton. mungkin bisa coba sekali-kali dikasih twist. mungkin posting tentang kehidupan pribadikah. atau mungkin strategi yang kamu gunakan udah basi? harus mulai cari tau lagi nih strategi baru apa yang perlu kamu terapi. Yang aku amati sih saat ini instagram lebih favor akun-akun yang memang organik ya. organik disini maksudnya dengan real followers dan real engagement.
Akhir kata, Ngopi Cantik Jilid 8 ini menurutku
sangat seru dan edukatif banget. Dengan tema HOW TO GROW INSTAGRAM sangat
membantu aku yang bener-bener lagi mau bertumbuh di Instagram, lebih tau point
penting dalam penggunaan Instagram terutama untuk melihat seberapa berkembang
akun Instagram kita dan tau bagaimana cara mengembangkannya. Bener-bener seru
banget malam mingguku menjadi sangat produktif berkat Ka Tutu yang baik hati
membagikan segalailmu yang dia punya untuk membantu kita grow lebih jauh lagi
di Instagram, anggota seminar/kelasnya pun seru banget ngga pasif malah lebih
seru sampai ngga kerasa sesi pertanyaan udah sampai habis J. Menurutku harus lebih
banyak lagi kelas / seminar online semacam ini karena efektif dalam segala hal
dan tema-temanya pun sangat menarik. Kata-kata menarik dari seminar online ini,
Lebih baik followers tidak banyak dengan engagement tinggi dan berintegritas. Daripada followers banyak tapi fake karena followers hanyalah angka dan bisa diotak-atik orang..
Thankyou to beautiesquad yang telah memberikan aku
kesempatan untuk belajar dan mendapatkan ilmu yang menurutku lebih banget! And thanks
to Ka Tutu yang sangat baik hati dan pintar, mau berbagi ilmunya pada kita yang
sedang belajar ini, kalo kalian merasa tulisanku belum bisa menjawa pertanyaan
kalian, bisa langsung tanyakan ke Ka Tutu ya bebs, doi juga punya blog dan Instagram
loh ini linknya yaa! Blog Ka Tutu & Instagram Ka Tutu